Jumaat, 12 Ogos 2011

Tetamu Terakhir...

Sudahkah kita bersedia???

Saudaraku, tahukah siapa tetamu terakhir yang akan mengunjungimu? Tahukah anda apa tujuan ia menziarahi dan menemuimu? Apakah hajatnya darimu?


Ketahuilah! Ia tidak datang kerana dahagakan hartamu, atau kerana ingin menikmati hidangan lazat bersamamu, atau meminta bantuanmu untuk membayar hutangnya, atau memintamu memberikan sokongan kepada seseorang atau untuk menyelesaikan urusan yang tidak mampu ia selesaikan!!


Tetamu ini datang untuk satu urusan penting yang telah ditetapkan. Anda dan keluarga anda malah seluruh penduduk bumi ini tidak akan mampu menggagalkannya dalam misinya tersebut!


Walaupun anda tinggal di istana-istana yang tinggi, berlindung di benteng-benteng yang kukuh dan di menara-menara yang kuat, dikawal dengan ketat, anda tidak dapat mencegahnya masuk untuk menemuimu dan menunaikan urusannya denganmu!!



Untuk menemuimu, ia tidak perlu pintu masuk, atau meminta izin, dan membuat temujanji terlebih dahulu sebelum datang. Ia akan datang bila-bila dan dalam keadaan apapun; ketika kamu sedang sibuk ataupun lapang, sedang sihat ataupun sedang sakit, semasa kamu masih kaya ataupun sedang melarat, ketika kamu sedang bemusafir atau pun tinggal di tempatmu.!!


Saudaraku! Pengunjungmu ini tidak memiliki hati yang lemah. Ia tidak akan terpengaruh oleh ucapan-ucapan dan tangismu bahkan oleh jeritanmu dan sahabat-sahabat yang menolongmu. Ia tidak akan memberimu kesempatan untuk menilai semula perhitungan-perhitunganmu dan meninjau kembali urusanmu!


Kalau pun kamu berusaha memberinya hadiah atau menyogoknya, ia tidak akan menerimanya sebab seluruh hartamu itu tidak bererti apa-apa baginya dan tidak membuatnya mundur dari tujuannya!


Sungguh! Ia hanya menginginkan dirimu saja, bukan orang lain! Ia menginginkanmu semuanya bukan separuh badanmu! Ia ingin membinasakanmu! Ia ingin kematian dan mencabut nyawamu! Menghancurkan raga dan mematikan tubuhmu! Dia lah malaikat maut!!!


Allah s.w.t berfirman, artinya:

"Katakanlah, ‘Malaikat Maut yang ditugaskan untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan." (QS. As-Sajadah: 11)



Dan firman-Nya, artinya:


"Sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya." (QS. Al-An'am: 61)


Kereta Usia

Tahukah kamu bahawa kunjungan Malaikat Maut merupakan sesuatu yang pasti? Tahukah kamu bahawa kita semua menjadi musafir di tempat ini? Sang musafir hampir mencapai tujuannya dan mengekang kendaraannya untuk berhenti?


Tahukah kamu bahwa pusingan kehidupan hampir akan terhenti dan 'kereta usia' sudah mendekati destinasi terakhirnya? Sebahagian orang soleh mendengar tangisan seseorang atas kematian temannya, lalu ia berkata dalam hatinya, "Aneh, kenapa ada kaum yang akan menjadi musafir menangisi musafir lain yang sudah sampai ke tempat tinggalnya?"


Berhati-hatilah!

Semoga anda tidak termasuk orang yang Allah s.w.t. sebutkan, mafhumnya:


"Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila Malaikat (Maut) mencabut nyawa mereka seraya memukul muka mereka dan punggung mereka?" (QS. Muhammad: 27)


Atau firman-Nya, mafhumnya:

"(Iaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata), ‘Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatan pun." (Malaikat menjawab), "Ada, sesungguh-nya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan. "Maka masuklah ke pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu." (QS. An-Nahl: 28-29)


Tahukah kamu bahwa kunjungan Malaikat Maut kepadamu akan mengakhiri hidupmu? Menyudahi aktivitimu? Dan menutup lembaran-lembaran amalmu?


Tahukah kamu, setelah kunjungan-nya itu kamu tidak akan dapat lagi melakukan satu kebaikan pun? Tidak dapat melakukan shalat dua raka'at? Tidak dapat membaca satu ayat pun dari kitab-Nya? Tidak dapat bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir, beristighfar walau pun sekali? Tidak dapat berpuasa walaupun sehari? Bersedekah dengan sesuatu meskipun sedikit? Tidak dapat melakukan haji dan umrah? Tidak dapat berbuat baik kepada kerabat atau pun tetangga?


‘Kontrak' amalmu sudah berakhir dan engkau hanya menunggu perhitungan dan pembalasan atas kebaikan atau keburukanmu!!


Allah s.w.t. berfirman, artinya:


"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Tuhanku, kembalikan lah aku (ke dunia)." Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan." Sekali-kali tidak. Sesungguh-nya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan." (QS. Al-Mu'minun: 99-100)


Persiapkanlah Dirimu!

Mana persiapanmu untuk menemui Malaikat Maut? Mana persiapanmu untuk menyongsong huru-hara setelahnya; di alam kubur ketika menghadapi pertanyaan, ketika di Padang Mahsyar, ketika hari Hisab, ketika ditimbang, ketika diperlihatkan lembaran amal kebaikan, ketika melintasi Shirath dan berdiri di hadapan Allah Al-Jabbar?


Dari ‘Adi bin Hatim r.a. dia berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda,


"Tidak seorang pun dari kamu melainkan akan diajak bicara oleh Allah pada hari Kiamat, tidak ada penterjemah antara dirinya dan Dia, lalu ia memandang yang lebih beruntung darinya, maka ia tidak melihat kecuali apa yang telah diberikannya dan memandang yang lebih sial darinya, maka ia tidak melihat selain apa yang telah diberikannya. Lalu memandang di hadapannya, maka ia tidak melihat selain neraka yang berada di hadapan mukanya. Kerana itu, takutlah api neraka walau pun dengan sebelah biji kurma dan walau pun dengan ucapan yang baik." (Muttafaqun 'alaih)



Hitungkanlah Dirimu!


Saudaraku, bermuhasabahlah ke atas dirimu di saat masa lapang mu, fikirkanlah betapa cepat akan berakhirnya masa hidupmu, bekerjalah dengan sungguh-sungguh di masa lapangmu untuk masa sulit dan keperluanmu, renungkanlah sebelum melakukan suatu pekerjaan yang kelak akan dicatit di lembaran amalmu.


Di mana harta benda yang telah kau kumpulkan? Apakah ia dapat menyelamatkanmu dari cubaan dan huru-hara itu? Sungguh, tidak! Kamu akan meninggalkannya untuk orang yang tidak pernah menyanjungmu dan maju dengan membawa dosa kepada Yang tidak akan bertolak ansur denganmu!




Pentingnya Mengingati Kematian



Sesungguhnya kematian adalah haq, pasti terjadi, tidak dapat disangkal lagi. Allah s.w.t berfirman, ertinya,


"Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya." (QS. Qaaf:19)


Siapakah di antara kita yang meragui kematian dan sakaratul maut? Apakah ada orang yang meragui kubur dan azabnya? Siapakah yang mampu menunda kematiannya dari waktu yang telah ditentukan?


Mengapa manusia sombong padahal kelak akan dimakan ulat? Mengapa manusia melampaui batas padahal di dalam tanah kelak akan terbujur? Mengapa menunda-nunda , padahal anda mengetahui kematian akan datang secara tiba-tiba?


Hakikat Kematian

Adalah salah bila ada orang yang menyangka bahawa kematian itu hanya kefanaan semata dan pengakhiran secara total yang tidak ada kehidupan, perhitungan, hari dikumpulkan, kebangkitan, syurga atau neraka padanya!! Sebab andaikata demikian, tentulah tidak ada hikmah dari penciptaan dan wujud kita. Tentulah manusia semua sama saja setelah kematian dan dapat beristirahat lega; samada mukmin dan kafir, samada pembunuh dan terbunuh , samada si penzalim dan yang dizalimi, samada yang taat dan maksiat, samada penzina dan yang rajin solat , samada ahli maksiat dan ahli takwa.


Pandangan tersebut hanyalah bersumber dari pemahaman kaum atheis yang mereka itu lebih buruk dari binatang sekali pun. Yang mengatakan seperti ini hanyalah orang yang telah tidak punya rasa malu dan menggelarkan dirinya sebagai orang yang bodoh dan 'gila.' (Baca: QS. At-Taghabun:7, QS. Yaasiin: 78-79)


Kematian adalah terputusnya hubungan ruh dengan badan, kemudian ruh berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, dan seluruh lembaran amal ditutup, pintu taubat dan pemberian masa pun terputus.


Nabi s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama belum sekarat." (HR. At-Turmuzi dan Ibn Majah, disahihkan Al-Hakim dan Ibn Hibban)


Kematian Merupakan Musibah Paling Besar!!

Kematian merupakan musibah paling besar, kerana itu Allah s.w.t. menamakannya dengan 'musibah maut' (Al-Maidah:106). Bila seorang hamba ahli taat didatangi maut, ia menyesal mengapa tidak menambah amalan solehnya, sedangkan bila seorang hamba ahli maksiat didatangi maut, ia menyesali atas perbuatan melampaui batas yang dilakukannya dan berkeinginan dapat dikembalikan ke dunia lagi, sehingga dapat bertaubat kepada Allah s.w.t. dan mula melakukan amal soleh. Namun! Itu semua adalah mustahil dan tidak akan terjadi!! (Baca: QS. Fushshilat: 24, QS. Al-Mu'minun: 99-100)


Ingatlah Penghancur Segala Kenikmatan!!

Nabi s.a.w. menganjurkan agar banyak mengingat kematian. Beliau bersabda, "Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan (maut)," (HR. At-Tirmidzi, hasan menurutnya).


Imam Al-Qurthubi r.a. berkata, "Para ulama kita mengatakan, ucapan beliau, "Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan", merupakan ucapan ringkas tapi padat, menghimpun makna peringatan dan amat mendalam penyampaian nasihatnya. Sebab, orang yang benar-benar mengingat kematian, pasti akan mengurangi kenikmatan yang dirasakannya saat itu, mencegahnya untuk bercita-cita mendapatkannya di masa yang akan datang serta membuatnya menghindar dari mengangankannya, sekalipun hal itu masih mampu dicapainya.


Namun jiwa yang beku dan hati yang lalai selalu memerlukan nasihat yang lebih lama dari para penyuluh dan untaian kata-kata yang meluluhkan sebab bila tidak, sebenarnya ucapan beliau tersebut dan firman Allah s.w.t. dalam surat Ali 'Imran ayat 185, (artinya, "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati) sudah cukup bagi pendengar dan pemerhati-nya.!!"


Siapa Orang Yang Paling Cerdik?

Ibnu Umar r.a pernah berkata, "Aku pernah mengadap Rasulullah s.a.w sebagai orang ke sepuluh yang datang, lalu salah seorang dari kaum Anshor berdiri seraya berkata, "Wahai Nabi Allah, siapakah manusia yang paling cerdik dan paling tegas?" Beliau menjawab, "(adalah) Mereka yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya. Mereka itulah manusia-manusia cerdas; mereka pergi (mati) dengan harga diri dunia dan kemuliaan akhirat." (HR. Ath-Thabrani, disahihkan al-Munziri)



Manafaat Mengingat Kematian

Di antara faedah mengingat kematian adalah:

- Mendorong diri untuk bersiap-siap menghadapi kematian sebelum datangnya.

- Memendekkan angan-angan untuk lama tinggal di dunia yang fana ini, kerana panjang angan-angan merupakan sebab paling besar lahirnya kelalaian.

- Menjauhkan diri dari cinta dunia dan redha dengan yang sedikit.

- Menguatkan keinginan pada akhirat dan mengajak untuk berbuat ta'at.

- Meringankan seorang hamba dalam menghadapi ujian dunia.

- Mencegah kerakusan dan ketamakan terhadap nikmat duniawi.

- Mendorong untuk bertaubat dan muhasabah kesalahan masa lalu.

- Melembutkan hati, membuat mata menangis, memberi semangat untuk mendalami agama dan menghapuskan keinginan hawa nafsu.

- Mengajak bersikap rendah hati (tawadhu'), tidak sombong, dan berlaku zalim.

- Mendorong sikap toleransi, mema'afkan teman dan menerima kesalahan dan kelemahan orang lain.


Perkataan Orang-Orang Arif


Al-Qurthubi r.a berkata, "Umat sepakat bahwa kematian tidak memiliki usia tertentu, masa tertentu dan penyakit tertentu. Hal ini dimaksudkan agar seseorang senantiasa waspada dan bersiap-siap menghadapinya."


Yazid Ar-Raqqasyi r.a. berkata kepada dirinya, "Celakalah engkau wahai Yazid! Siapa orang yang akan menggantikan solatmu setelah mati? Siapa yang berpuasa untukmu setelah mati? Siapa yang memohon keredhaan Allah untukmu setelah mati? Wahai manusia! Tidakkah kamu menangis dan meratapi diri sendiri dalam sisa hidup kamu? Siapa yang dicari maut, kuburan jadi rumahnya, tanah jadi katilnya dan ulat jadi teman rapatnya, lalu setelah itu ia akan menunggu lagi hari kecemasan yang paling besar; bagaimana keadaan orang yang seperti ini nanti.?" Beliau pun kemudian menangis.


Ad-Daqqaq r.a. berkata, "Siapa yang banyak mengingat kematian, maka ia akan dimuliakan dengan tiga perkara: Segera bertaubat; Mendapatkan kepuasan hati; dan bersemangat dalam beribadah. Dan siapa yang lupa akan kematian, maka ia akan disiksa dengan tiga perkara: Menunda untuk bertaubat; Tidak merasa cukup dengan yang ada dan malas beribadah."


Al-Hasan Al-Bashri r.a. berkata, "Sesungguhnya kematian ini telah menghancurkan kenikmatan yang dirasakan para penikmatnya. Kerana itu, carilah kehidupan yang tidak ada kematian di dalamnya."



Faktor-Faktor Pendorong Mengingat Kematian

1. Ziarah kubur. Nabi s.a.w. bersabda, "Berziarah kuburlah kamu, sebab ia dapat mengingatkanmu akan akhirat." (HR. Ahmad dan Abu Daud, disahihkan Syaikh Al-Albani)

2. Melihat mayat ketika dimandikan.

3. Menyaksikan orang-orang yang tengah sekarat dan menalqinkan mereka dengan kalimat syahadat.

4. Mengiringi jenazah, solat ke atasnya serta menghadiri pengkebumiannya.

5. Membaca Al-Qur'an, terutama ayat-ayat yang mengingatkan akan kematian dan sakratul maut seperti ayat 19 surat Qaaf.

6. Uban dan Penyakit. Kedua hal ini merupakan utusan malaikat maut kepada para hamba.

7. Fenomena alam yang dijadikan Allah s.a.w. untuk mengingatkan para hamba akan kematian seperti gempa, gunung meletus, banjir, badai dan sebagainya.

8. Membaca berita-berita tentang umat-umat masa lalu yang telah dibinasakan oleh maut.

Semoga Allah s.w.t. menutup akhir hayat kita dengan Husnul Khatimah dan menerima semua amal shalih kita, Amin. (Terjemahan: Abu Hafshah Hanif)

Tanda-Tanda Kematian Semakin Hampir....





Tanda-Tanda Kematian Semakin Hampir....

Adapun tanda – tanda kematian mengikut ulamak adalah benar dan wujud Cuma amalan dan ketaqwaan kita sahaja yang akan dapat membedakan kepekaan kita kepada tanda-tanda ini. Rasulullah SAW diriwayatkan masih mampu memperlihatkan dan menceritakan kepada keluarga dan sahabat secara langsung akan kesukaran menghadapi sakaratul maut dari awal hinggalah akhirnya hayat Baginda.


Imam Ghazali Rahimatulullah diriwayatkan mendapati tanda-tada ini sehingga beliau mampu menyediakan dirinya untuk menghadapi sakaratul maut secarasendirian. Beliau menyedikan dirinya dengan segala persiapan termasuk mandinya, wuduknya serta kafannya sekali, Cuma ketika sampai bagian tubuh dan kepala saja beliau telah memanggil abangnya, yaitu Imam Ahmad Ibnu Hambal untuk menyambung tugas tersebut.


Beliau wafat ketika Imam Ahmad bersedia untuk mengkafan bahagian mukanya. Adapun riwayat-riwayat ini memperlihatkan kepada kita sesungguhnya Allah SWT tidak pernah berlaku dzalim kepada hambanya.


Tanda-tanda yang diberikan adalah untuk menjadikan kita umat islam supaya dapat bertaubat dan bersedia dalam pejalanan menghadap Allah SWT.


Walau bagaimanapun semua tanda-tanda akan berlaku kepada orang-orang Islam saja, manakala orang-orang kafir yaitu orang yang menyekutukan Allah nyawa mereka ini akan terus direntap tanpa sembarang peringatan sesuai dengan kekufuran mereka kepada Allah SWT. Adapun tanda-tanda ini terbagi kepada beberapa keadaan :


Tanda 100 hari sebelum hari mati.

Ini adalah tanda pertama dari Allah SWT kepada hambanya dan hanya akan disedari oleh mereka yang dikehendakinya. Walau bagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda ini Cuma samada mereka sadar atau tidak saja. Tanda ini akan berlaku lazimnya setelah waktu Asar. Seluruh tubuh yaitu dari ujung rambut hingga keujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan menggigil. Contohnya seperti daging lembu yang baru disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar. Tanda ini terasa lezat bagi mereka yang sedar dan berdetik dihati bahwa mungkin ini adalah tanda mati maka getaran ini akan berhenti dan menghilang setelah kita sadar akan kehadiran tanda ini. Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap begitu saja tanpa sembarang munafaat. Bagi yang sedar dengan kehadiran tanda ini adalah peluang terbaik untuk memanfaatkan masa yng ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.


Tanda 40 hari sebelum hari mati

Tanda ini juga akan berlaku setelah waktu Asar. Bagian pusat kita akan berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya di atas arash Allah SWT. Maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mula membuat persediaan keatas kita, antaranya ialah ia mula akan mengikuti kita sepanjang masa. Akan terjadi malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnasekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika. Adapun malaikat maut ini wujudnya Cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.


Tanda 7 hari

Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba-tiba ianya berselera untuk makan.


Tanda 3 hari

Pada ketika ini akan terasa denyutan dibagian tengah dahi kta yaitu diantara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat dikesan maka berpuasalah kita setelah itu supayaperut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti. Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dikesan jika kita melihatnya dari bagian sisi. Telinganya akan layu dimana bagian hujungnya akan berngsur-angsur masuk kedalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh kedepan dan sukar ditegakkan.


Tanda akhir

Akan berlaku keadaan dimana kita akan merasakan satu keadaan sejuk di bahagian pusat dan ianya akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bagian hulkum. Ketika inihendaklah kita terus mengucap kalimah syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada Allah SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.


PENUTUP

Sesungguhnya marilah kita bertaqwa dan berdoa kepada Allah SWT semoga kita diantara orang-orang yang dipilih oleh Allah yang akan diberi kesadaran untuk peka terhadap tanda-tanda mati ini semoga kita dapat membuat persiapan terakhir dalam usaha memohon keampunan samada dari Allah SWT mahupun dari manusia sendiri dari segala dosa dan urusan hutang piutang kita.


Walaubagaimanapun sesuai dengan sifat Allah SWT yang maha kuasa lagi pemurah lagi maha mengasihi maka diriwayatkan bahwa tarikh mati seseorang manusia itu masih boleh diubah dengan amalan doa yaitu samada doa dari kita sendiri maupun doa dari orang lain. Namun ianya adalah ketentua Allah semata-mata. Oleh itu marilah kita bersama-sama berusaha dan berdoa semoga kita diberi hidayah dan petunjuk oleh Allah SWT serta kelapangan masa dan kesehatan tubuh badan dan juga fikiran dalam usaha kita untuk mencari keredhoan Allah SWT samada didunia maupun diakhirat.


Related Posts with Thumbnails

Template by:
Free Blog Templates