Sabtu, 11 Disember 2010

Perdebatan Paderi dengan Seorang Muslim

Bismillahirahmanirahiim....

Assalamualikum wbt..

Seorang teman telah menghantar sebuah kisah benar kepada aku melalui facebook... Cerita itu amat menarik dan amat menggegarkan jiwa aku sebagai seorang Muslim. Ingin aku kongsikan cerita tersebut kepada anda semua semoga dapat dijadikan pengajaran dan semoga akidah kita terus kukuh kepada-Nya.... Hayatilah....


Seorang pemuda yang dikejutkan oleh mimpinya supaya pergi ke gereja Samaan. Tiga kali mimpinya itu berulang. Lalu ia bersiap sedia dengan pakaian dan cara yang diberitahu dalam mimpinya.


Ia masuk ke gereja Samaan tanpa disedari oleh Paderi-paderi yang hadir. Dia sama-sama menanti kedatangan ketua Paderi. Setelah ketua Paderi datang, ketua Paderi itu tidak dapat berucap. Dia tahu ada orang lain, orang Islam di dalam gereja itu. Katanya, " ada orang yang percaya kepada Syariat Muhammad di dalam gereja ini."


Semua paderi menjadi gempar dan mereka mahu orang itu di bunuh. Namun ketua paderi menghalang, sebaliknya ketua paderi meminta orang itu bangun supaya mereka dapat mengenalinya.Sebaliknya pemuda itu pun bangun, tanpa rasa takut.


Paderi berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan Dan anda harus menjawabnya dengan tepat. "

Si pemuda tersenyum Dan berkata, "Silakan!"


Sang paderi pun mulai bertanya, "Sebutkan satu yang tiada duanya, dua yang tiada tiganya, tiga yang tiada empatnya, empat yang tiada limanya, lima yang tiada enamnya, enam yang tiada tujuhnya, tujuh yang tiada delapannya, delapan yang tiada sembilannya, sembilan yang tiada sepuluhnya, sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang tiada dua belasnya, dua belas yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada empat belasnya."


"Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh! Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya? Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam syurga? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah Dan ibu!"


"Siapakah yang tercipta dari api,siapakah yang diazab dengan api Dan siapakah yang terpelihara dari api? Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diazab dengan batu Dan siapakah yang terpelihara dari batu?"


"Sebutkan sesuatu yang diciptakanAllah Dan dianggap besar! Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan Dan dua di bawah sinaran matahari?"


Mendengar pertanyaan tersebut, pemuda itu tersenyum dengan keyakinan kepada Allah.

Setelah membaca Bismillah dia berkata,


-Satu yang tiada duanya ialah Allah s.w.t..

-Dua yang tiada tiganya ialah Malam dan Siang. Allah s.w.t. Berfirman, "Dan Kami jadikan malam Dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)." (Al-Isra': 12).

-Tiga yang tiada empatnya adalah kesilapan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil Dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.


-Empat yang tiada limanya adalah Taurat,Injil, Zabur Dan al-Qur'an.

- Lima yang tiada enamnya ialah Solatlima waktu.

-Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlahHari ketika Allah s.w.t. Menciptakan makhluk.

-Tujuh yang tiada delapannya ialah Langit yang tujuh lapis. Allah s.w.t. Berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).


-Delapan yang tiada sembilannya ialah Malaikat pemikul Arsy AR-Rahman. Allah s.w.t. Berfirman, "Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada Hari itu delapan orang malaikat men-junjung 'Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).

-Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa yaitu: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu Dan belalang.*

-Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah Kebaikan. Allah s.w.t. Berfirman, "Barang siapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat." (Al-An'am: 160).


-Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah Saudara-Saudara Nabi Yusuf .

-Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah Mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah,

"Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Lalu memancarlah daripadanya dua belas Mata air." (Al-Baqarah: 60).


-Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah Saudara Nabi Yusuf ditambah dengan ayah Dan ibunya.

-Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Subuh. Allah s.w.t. ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing. " (At-Takwir: 18).

-Kuburan yang membawa isinya adalah Ikan yang menelan Nabi Yunus AS.

-Mereka yang berdusta namun masuk kedalam surga adalah saudara-saudara Nabi Yusuf , yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barangkami, lalu dia dimakan serigala. " Setelah kedustaan terungkap,Yusuf berkata kepada mereka, " tak ada cercaan terhadap kamu semua." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagi muka pada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ." (Yusuf:98)


-Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara Keldai. Allah s.w.t. berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keldai." (Luqman: 19).

-Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapa dan ibu adalah Nabi Adam, Malaikat, Unta Nabi Shalih dan Kambing Nabi Ibrahim.

-Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diazab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah s.w.t. berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).


-Makhluk yang terbuat dari batu adalah Unta Nabi Shalih, yang diazab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ashabul Kahfi (penghuni gua).

-Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah Tipu Daya wanita, sebagaimana firman Allah s.w.t.? "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).

-Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah Tahun, Ranting adalah Bulan, Daun adalah Hari dan Buahnya adalah Solat yang lima waktu, Tiga dikerjakan di malam hari dan Dua di siang hari.


Paderi dan para hadirin merasa takjub mendengar jawapan pemuda Muslim tersebut. Kemudian dia pun mula hendak pergi. Namun dia mengurungkan niatnya dan meminta kepada paderi agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh paderi.


Pemuda ini berkata, "Apakah kunci syurga itu?"

mendengar pertanyaan itu lidah paderi menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rupa wajahnya pun berubah. Dia berusaha menyembunyikan kebimbangannya, namun tidak berhasil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun dia cuba mengelak.


Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya dia jawab, sementara dia hanya memberi cuma satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya! "

Paderi tersebut berkata, "Sesungguh aku tahu jawapannya, namun aku takut kalian marah."

Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda. "


Paderi pun berkata, "Jawapannya ialah: Asyhadu An La Ilaha Illallah Wa Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah. "


Lantas paderi dan orang-orang yang hadir di gereja itu terus memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugerahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda Muslim yang bertakwa.


(Di petik dan disusun dari Mausu'ah al-Qishash al-Waqi'ah )

Sabtu, 6 November 2010

Penciptaan Manusia


Bismillahirahmanirahiimm..........

Tujuan Penciptaan Manusia


الْحَمْدُ لِلَِّهِ الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ اْلعَزِيْزُ اْلغَفُوْرُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، الْبَشِيْرُ النَّذِيْرُ وَالسِّرَاجُ الْمُنِيْرُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا. أمَّا بَعْدُ:


أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مَا خُلِقْتُمْ عَبَثاً، خَلَقَكُمُ اللهُ لِعِبَادَتِهِ وَطَاعَتِهِ وَأَمَدَّكُمْ بِنِعَمِِهِ وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ ومَا فِي اْلأَرْضِ لِيَسْتَعِيْنُوْا بِذَلِكَ عَلَى طَاعَتِهِ، وَأَرْسَلَ إِلَيْكُمْ رَسُوْلَهُ وأَنْزَلَ عَلَيكُمْ كِتَابَهُ لِيُبَيِّنَ لَكُمْ ما يَجِبُ وَمَا يَحْرُمُ، وَجَعَلَ هَذِهِ الدُّنْيَا دَارَ عَمَلٍ واْلآخِرَةَ دَارَ جَزَاءٍ وَحَذَّرَكُمْ مِنَ اْلإِغْتِرَارِ بِهَذِهِ الدُّنْيَا وَاْلإِنْشِغَالِ بِهَا عَنِ اْلآخِرَةِ.


Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala iaitu dengan berusaha sekuat kemampuan kita menjalankan perintah-perintah-Nya dan dengan menjauhi segala larangan-Nya.

Saudara-saudaraku kaum muslimin rahimakumullah
Ketahuilah bahwa kita diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala bukan semata untuk hidup di dunia bukan pula utk sekadar makan dan minum. Apalagi berfoya-foya untuk memenuhi tiap keinginan hawa nafsu kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ


“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
Dari ayat tersebut jelaslah bahwa kita diciptakan utk suatu tujuan yg besar dan sangat mulia. Allah Subhanahu wa Ta’ala ingin memuliakan hamba-hamba-Nya yang mewujudkan tujuan penciptaan diri iatu beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak memerlukankan hal itu sedikitpun dari hamba-hamba-Nya. Akan tetapi ibadah yg Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan kepada kita adalah untuk kebaikan diri kita sendiri. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


إِنْ تَكْفُرُوْا أَنْتُمْ وَمَنْ فِي اْلأَرْضِ جَمِيْعًا فَإِنَّ اللهَ لَغَنِيٌّ حَمِيْدٌ


“Jika kalian dan orang-orang yang ada di muka bumi ini seluruh kufur kepada Allah maka sesungguh Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji.”

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah
Kerana tujuan yang mulia inilah Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengutus kepada kita Rasul-Nya yang merupakan penutup seluruh para nabi yaitu Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


إِنَّا أَرْسَلْنَا إِلَيْكُمْ رَسُوْلاً شَاهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَا أَرْسَلْنَا إِلَى فِرْعَوْنَ رَسُوْلاً. فَعَصَى فِرْعَوْنُ الرَّسُوْلَ فَأَخَذْنَاهُ أَخْذًا وَبِيْلاً


“Sesungguh Kami telah mengutus kepada kalian seorang Rasul yang menjadi saksi terhadapmu sebagaimana Kami telah mengutus seorang Rasul kepada Fir’aun. maka Fir’aun mendurhakai Rasul itu lalu Kami siksa dia dengan siksaan yg berat.”

Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di dalam Tafsir- menyebutkan: “Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata: ‘Memujilah kalian kepada Rabb kalian atas diutus Nabi yang ummi ini yang berasal dari kalangan Arab yang memberi khabar gembira dan peringatan serta menjadi saksi atas amalan yang dilakukan oleh umat ini. Bersyukurlah kalian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan syukurilah ni’mat yg besar ini dengan mentaati utusan-Nya dan janganlah sekali-kali kalian mengkufuri ni’mat ini dengan tidak mahu mentaati Rasul yang diutus kepada kalian sehingga kalian seperti Fir’aun.

Ketika Musa bin ‘Imran diutus kepada Fir’aun dan mengajak kepada agama Allah Subhanahu wa Ta’ala serta memerintahkan untuk beribadah hanya kepada-Nya dia tidak mahu beriman kepada Musa bahkan bermaksiat kepadanya. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengadzab dengan adzab yang sangat pedih.”

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Oleh kerana itu barangsiapa ingin mendapatkan kemuliaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala di dunia dan di akhirat selamat dari siksa-Nya dan mendapatkan surga-Nya tidak lain cara dengan beribadah hanya kepada-Nya dan mengikuti petunjuk Rasul-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا وَذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ. وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُوْدَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيْهَا وَلَهُ عَذَابٌ مُهِيْنٌ


“Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya niscaya Allah akan memasukkan ke dalam syurga yang mengalir di dalam sungai-sungai sedangkan mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yg besar. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya serta melanggar ketentuan-ketentuan-Nya niscaya Allah memasukkan ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan bagi siksa yang menghinakan.”

Dengan demikian jelaslah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan sebab kebahagiaan seseorang di dunia dan di akhirat adalah dengan mentaati Allah dan Rasul-Nya. Sebalik Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kecelakan serta kebinasaan seseorang di dunia dan di akhirat adalah kerana bermaksiat terhadap Allah dan Rasul-Nya.

Oleh kerana itu marilah kita berusaha untk meraih janji Allah utk mendapatkan berbagai keni’matan di surga-Nya dan dijauhkan dari siksa neraka iaitu dengan mengisi kesempatan hidup di dunia ini dengan beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengikuti petunjuk Rasul- Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ فَلاَ تَغُرَنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلاَ يَغُرَّنَّكُمْ بِاللهِ الْغَرُوْرُ


“Hai manusia sesungguh janji Allah adalah benar maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kalian dan sekali-kali janganlah syaithan yang pandai menipu memperdayakan kalian tentang Allah.”

Hadirin jamaah jum’ah rahimakumullah
Kehidupan di dunia ini adalah suatu perjalanan yang menghantarkan pada kehidupan yang sesungguh di akhirat. Dunia adalah tempat beramal dan akhirat adalah tempat pembalasan. maka janganlah kehidupan dunia ini melupakan kita dari kehidupan akhirat. Gunakan ni’mat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan kepada kita di dunia ini untuk mendapatkan kebahagiaan yang sesungguh di akhirat nanti. Kerana sesungguh kurnia Allah Subhanahu wa Ta’ala baik yang di langit mahupun yang di bumi semua itu telah Allah Subhanahu wa Ta’ala tundukkan untuk manusia sebagai saranna untuk beribadah kepada-Nya. Janganlah kita menjadi orang yang menyesal di akhirat nanti sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:


وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلاَ أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيْبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ. وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللهُ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ


“Dan infakkanlah sebagian dari apa yg telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: ‘Wahai Rabbku mengapa Engkau tidak menangguhkan ku sampai waktu yang dekat sehingga aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang2 yang shalih?’ Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yg kamu kerjakan.”


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ مَا تَسْمَعُوْنَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ.


KHUTBAH KEDUA


الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ، خَلَقَ الْخَلْقَ لِعِبَادَتِهِ وَأَمَرَهُمْ بِتَوْحِيْدِهِ وَطَاعَتِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ فِي رُبُوْبِيَّتِهِ وَإِلَهِيَّتِهِ وَأَسْمَاءِهِ وَصِفَاتِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَرْسَلَهُ إِلَى بَرِيَّتِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ سَارُوْا عَلَى نَهْجِهِ وَتَمَسَّكُوْا بِسُنَّتِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ:


يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ الْعِبَادَةَ لاَ تَكُوْنُ عِبَادَةً إِلاَّ مَعَ التَّوْحِيْدِ كَمَا أَنَّ الصَّلاَةَ لاَ تَكُوْنُ صَلاَةً إِلاَّ مَعَ الطَّهَارَةِ، فَإِذَا دَخَلَ الشِّرْكُ فِي اْلعِبَادَةِ فَسَدَتْ كَالْحَدَثِ إِذَا دَخَلَ فِي الطَّهَارَةِ. فَالشِّرْكُ لاَ يَصِحُّ مَعَهُ عَمَلٌ وَلاَ تُقْبَلُ مَعَهُ عِبَادَةٌ. وَلِهَذَا كَثِيْرًا مَا يَأْتِي اْلأَمرُ بِالْعِبَادَةِ مَقْرُوْناً بِالنَّهْيِ عَنِ الشِّرْكِ، كَقَوْلِهِ تَعَالَى:


Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Marilah kita isi kehidupan dunia ini dengan beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Namun harus diketahui bahawa ibadah tidak akan diterima Allah Subhanahu wa Ta’ala kecuali dilakukan oleh orang yang bertauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana sholat tidak akan sah kecuali dikerjakan oleh orang yang bersuci. Apabila orang yang bersuci terkena hadats maka rosaklah bersuci sehingga apabila dia sholat dalam keadaan demikian maka sia-sialah sholat meskipun dilakukan sebanyak apapun.


Begitu pula orang yang beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala namun ia terjatuh kepada perbuatan syirik maka dia bukanlah orang yang bertauhid. Apabila dia beramal maka sia-sialah amalan yang ia lakukan kerana dia melakukan perbuatan syirik. maka jauhilah perbuatan syirik janganlah seseorang berdoa meminta kepada orang yang telah mati meskipun dia dianggap wali. Jangan pula menjadikan sebagai perantara dalam meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Janganlah seseorang menyembelih untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala baik dengan istilah sesaji sedekah bumi ataupun sedekah laut kerana semua itu adalah perbuatan syirik. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memperingatkan kita di dalam Al-Qur`an tentang bahaya syirik. Di antara dalam firman-Nya:


وَلَقَدْ أُوْحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ


“Dan sesungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada yang sebelummu “Jika kamu mempersekutukan niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.”


اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. اللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ. وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ المُوَحِّدِيْنَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الـْمُسْلِميْنَ في كُلِّ مَكَانٍ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْـمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّهُ سَمِيْعٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ربِّ الْعَالَمِيْنَ.




Dipetik dari penulis Al-Ustadz Saifuddin Zuhri
Syariah Khutbah 04 - Jun - 2007
Related Posts with Thumbnails

Template by:
Free Blog Templates