Tujuan Penciptaan Manusia
الْحَمْدُ لِلَِّهِ الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ اْلعَزِيْزُ اْلغَفُوْرُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، الْبَشِيْرُ النَّذِيْرُ وَالسِّرَاجُ الْمُنِيْرُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا. أمَّا بَعْدُ:
أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مَا خُلِقْتُمْ عَبَثاً، خَلَقَكُمُ اللهُ لِعِبَادَتِهِ وَطَاعَتِهِ وَأَمَدَّكُمْ بِنِعَمِِهِ وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ ومَا فِي اْلأَرْضِ لِيَسْتَعِيْنُوْا بِذَلِكَ عَلَى طَاعَتِهِ، وَأَرْسَلَ إِلَيْكُمْ رَسُوْلَهُ وأَنْزَلَ عَلَيكُمْ كِتَابَهُ لِيُبَيِّنَ لَكُمْ ما يَجِبُ وَمَا يَحْرُمُ، وَجَعَلَ هَذِهِ الدُّنْيَا دَارَ عَمَلٍ واْلآخِرَةَ دَارَ جَزَاءٍ وَحَذَّرَكُمْ مِنَ اْلإِغْتِرَارِ بِهَذِهِ الدُّنْيَا وَاْلإِنْشِغَالِ بِهَا عَنِ اْلآخِرَةِ.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala iaitu dengan berusaha sekuat kemampuan kita menjalankan perintah-perintah-Nya dan dengan menjauhi segala larangan-Nya.
Saudara-saudaraku kaum muslimin rahimakumullah
Ketahuilah bahwa kita diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala bukan semata untuk hidup di dunia bukan pula utk sekadar makan dan minum. Apalagi berfoya-foya untuk memenuhi tiap keinginan hawa nafsu kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
Dari ayat tersebut jelaslah bahwa kita diciptakan utk suatu tujuan yg besar dan sangat mulia. Allah Subhanahu wa Ta’ala ingin memuliakan hamba-hamba-Nya yang mewujudkan tujuan penciptaan diri iatu beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak memerlukankan hal itu sedikitpun dari hamba-hamba-Nya. Akan tetapi ibadah yg Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan kepada kita adalah untuk kebaikan diri kita sendiri. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنْ تَكْفُرُوْا أَنْتُمْ وَمَنْ فِي اْلأَرْضِ جَمِيْعًا فَإِنَّ اللهَ لَغَنِيٌّ حَمِيْدٌ
“Jika kalian dan orang-orang yang ada di muka bumi ini seluruh kufur kepada Allah maka sesungguh Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji.”
Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah
Kerana tujuan yang mulia inilah Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengutus kepada kita Rasul-Nya yang merupakan penutup seluruh para nabi yaitu Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّا أَرْسَلْنَا إِلَيْكُمْ رَسُوْلاً شَاهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَا أَرْسَلْنَا إِلَى فِرْعَوْنَ رَسُوْلاً. فَعَصَى فِرْعَوْنُ الرَّسُوْلَ فَأَخَذْنَاهُ أَخْذًا وَبِيْلاً
“Sesungguh Kami telah mengutus kepada kalian seorang Rasul yang menjadi saksi terhadapmu sebagaimana Kami telah mengutus seorang Rasul kepada Fir’aun. maka Fir’aun mendurhakai Rasul itu lalu Kami siksa dia dengan siksaan yg berat.”
Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di dalam Tafsir- menyebutkan: “Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata: ‘Memujilah kalian kepada Rabb kalian atas diutus Nabi yang ummi ini yang berasal dari kalangan Arab yang memberi khabar gembira dan peringatan serta menjadi saksi atas amalan yang dilakukan oleh umat ini. Bersyukurlah kalian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan syukurilah ni’mat yg besar ini dengan mentaati utusan-Nya dan janganlah sekali-kali kalian mengkufuri ni’mat ini dengan tidak mahu mentaati Rasul yang diutus kepada kalian sehingga kalian seperti Fir’aun.
Ketika Musa bin ‘Imran diutus kepada Fir’aun dan mengajak kepada agama Allah Subhanahu wa Ta’ala serta memerintahkan untuk beribadah hanya kepada-Nya dia tidak mahu beriman kepada Musa bahkan bermaksiat kepadanya. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengadzab dengan adzab yang sangat pedih.”
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Oleh kerana itu barangsiapa ingin mendapatkan kemuliaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala di dunia dan di akhirat selamat dari siksa-Nya dan mendapatkan surga-Nya tidak lain cara dengan beribadah hanya kepada-Nya dan mengikuti petunjuk Rasul-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا وَذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ. وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُوْدَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيْهَا وَلَهُ عَذَابٌ مُهِيْنٌ
“Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya niscaya Allah akan memasukkan ke dalam syurga yang mengalir di dalam sungai-sungai sedangkan mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yg besar. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya serta melanggar ketentuan-ketentuan-Nya niscaya Allah memasukkan ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan bagi siksa yang menghinakan.”
Dengan demikian jelaslah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan sebab kebahagiaan seseorang di dunia dan di akhirat adalah dengan mentaati Allah dan Rasul-Nya. Sebalik Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kecelakan serta kebinasaan seseorang di dunia dan di akhirat adalah kerana bermaksiat terhadap Allah dan Rasul-Nya.
Oleh kerana itu marilah kita berusaha untk meraih janji Allah utk mendapatkan berbagai keni’matan di surga-Nya dan dijauhkan dari siksa neraka iaitu dengan mengisi kesempatan hidup di dunia ini dengan beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengikuti petunjuk Rasul- Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ فَلاَ تَغُرَنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلاَ يَغُرَّنَّكُمْ بِاللهِ الْغَرُوْرُ
“Hai manusia sesungguh janji Allah adalah benar maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kalian dan sekali-kali janganlah syaithan yang pandai menipu memperdayakan kalian tentang Allah.”
Hadirin jamaah jum’ah rahimakumullah
Kehidupan di dunia ini adalah suatu perjalanan yang menghantarkan pada kehidupan yang sesungguh di akhirat. Dunia adalah tempat beramal dan akhirat adalah tempat pembalasan. maka janganlah kehidupan dunia ini melupakan kita dari kehidupan akhirat. Gunakan ni’mat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan kepada kita di dunia ini untuk mendapatkan kebahagiaan yang sesungguh di akhirat nanti. Kerana sesungguh kurnia Allah Subhanahu wa Ta’ala baik yang di langit mahupun yang di bumi semua itu telah Allah Subhanahu wa Ta’ala tundukkan untuk manusia sebagai saranna untuk beribadah kepada-Nya. Janganlah kita menjadi orang yang menyesal di akhirat nanti sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلاَ أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيْبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ. وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللهُ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
“Dan infakkanlah sebagian dari apa yg telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: ‘Wahai Rabbku mengapa Engkau tidak menangguhkan ku sampai waktu yang dekat sehingga aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang2 yang shalih?’ Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yg kamu kerjakan.”
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ مَا تَسْمَعُوْنَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ.
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ، خَلَقَ الْخَلْقَ لِعِبَادَتِهِ وَأَمَرَهُمْ بِتَوْحِيْدِهِ وَطَاعَتِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ فِي رُبُوْبِيَّتِهِ وَإِلَهِيَّتِهِ وَأَسْمَاءِهِ وَصِفَاتِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَرْسَلَهُ إِلَى بَرِيَّتِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ سَارُوْا عَلَى نَهْجِهِ وَتَمَسَّكُوْا بِسُنَّتِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ الْعِبَادَةَ لاَ تَكُوْنُ عِبَادَةً إِلاَّ مَعَ التَّوْحِيْدِ كَمَا أَنَّ الصَّلاَةَ لاَ تَكُوْنُ صَلاَةً إِلاَّ مَعَ الطَّهَارَةِ، فَإِذَا دَخَلَ الشِّرْكُ فِي اْلعِبَادَةِ فَسَدَتْ كَالْحَدَثِ إِذَا دَخَلَ فِي الطَّهَارَةِ. فَالشِّرْكُ لاَ يَصِحُّ مَعَهُ عَمَلٌ وَلاَ تُقْبَلُ مَعَهُ عِبَادَةٌ. وَلِهَذَا كَثِيْرًا مَا يَأْتِي اْلأَمرُ بِالْعِبَادَةِ مَقْرُوْناً بِالنَّهْيِ عَنِ الشِّرْكِ، كَقَوْلِهِ تَعَالَى:
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Marilah kita isi kehidupan dunia ini dengan beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Namun harus diketahui bahawa ibadah tidak akan diterima Allah Subhanahu wa Ta’ala kecuali dilakukan oleh orang yang bertauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana sholat tidak akan sah kecuali dikerjakan oleh orang yang bersuci. Apabila orang yang bersuci terkena hadats maka rosaklah bersuci sehingga apabila dia sholat dalam keadaan demikian maka sia-sialah sholat meskipun dilakukan sebanyak apapun.
Begitu pula orang yang beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala namun ia terjatuh kepada perbuatan syirik maka dia bukanlah orang yang bertauhid. Apabila dia beramal maka sia-sialah amalan yang ia lakukan kerana dia melakukan perbuatan syirik. maka jauhilah perbuatan syirik janganlah seseorang berdoa meminta kepada orang yang telah mati meskipun dia dianggap wali. Jangan pula menjadikan sebagai perantara dalam meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Janganlah seseorang menyembelih untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala baik dengan istilah sesaji sedekah bumi ataupun sedekah laut kerana semua itu adalah perbuatan syirik. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memperingatkan kita di dalam Al-Qur`an tentang bahaya syirik. Di antara dalam firman-Nya:
وَلَقَدْ أُوْحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
“Dan sesungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada yang sebelummu “Jika kamu mempersekutukan niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.”
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. اللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ. وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ المُوَحِّدِيْنَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الـْمُسْلِميْنَ في كُلِّ مَكَانٍ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْـمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّهُ سَمِيْعٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ربِّ الْعَالَمِيْنَ.